Kisah Rasulullah dan Jeruk Limau
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Saya yakin kisah ini telah banyak Anda
temukan. Namun untuk tidak ada salahnya saya kembali menghadirkan kisah
penuh hikmah ini untuk Anda. Semoga Anda tidak bosan membacanya dan
senantiasa kita selalu diberikan kekuatan untuk meneladani akhlak
Rasulullah yang mulia.
Kisah Rasulullah dan Jeruk Limau
Kisah Rasulullah dan Jeruk Limau,-
Suatu hari Rasulullah SAW didatangi oleh seorang wanita kafir. Ketika
itu baginda bersama beberapa orang sahabat. Wanita itu membawa beberapa
biji buah limau sebagai hadiah untuk baginda. Cantik sungguh buahnya.
Siapa yang melihat pasti terliur. Baginda menerimanya dengan senyuman
gembira. Hadiah itu dimakan oleh Rasulullah SAW seulas demi seulas
dengan tersenyum.
Biasanya Rasulullah SAW akan makan
bersama para sahabat, namun kali ini tidak. Tidak seulas pun limau itu
diberikan kepada mereka. Rasulullah SAW terus makan. Setiap kali dengan
senyuman, hinggalah habis semua limau itu. Kemudian wanita itu meminta
diri untuk pulang, diiringi ucapan terima kasih dari baginda.
Sahabat-sahabat agak heran dengan sikap
Rasulullah SAW itu. Lalu mereka bertanya. Dengan tersenyum Rasulullah
SAW menjelaskan “Tahukah kamu, sebenarnya buah limau itu terlalu masam
sewaktu aku merasainya kali pertama. Kiranya kalian turut makan bersama,
aku bimbang ada di antara kalian yang akan mengernyitkan mata atau
memarahi wanita tersebut. Aku bimbang hatinya bisa akan tersinggung.
Sebab itu aku habiskan semuanya sendirian.”
Begitulah akhlak Rasulullah SAW. Baginda
tidak akan memperkecil-kecilkan pemberian seseorang biarpun benda yang
tidak baik, dan dari orang bukan Islam pula. Wanita kafir itu pulang
dengan hati yang kecewa. Mengapa? Sebenarnya dia bertujuan ingin
mempermain-mainkan Rasulullah SAW dan para sahabat baginda dengan hadiah
limau masam itu. Malang, maksudnya tidak berhasil. Rencananya
di’tewas’kan oleh akhlak mulia Rasulullah SAW.
Itulah kisah penuh hikmah yang membarikan kita banyak pelajaran hidup.Semoga kita senantiasa mampu mengingat dan memaknai cerita ini untuk terus berbenah dan menjadi berbekal. Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar